MANIFESTO “THE SERVICE OF FREEDOM”

V. PENUTUP
Demikianlah teks Laporan Pertanggungjawaban Komandan saya sampaikan dalam Musyawarah tertinggi ini.
Selanjunya, lzinkanlah saya mengucapkan beberapa patah kata pribadi kepada Saudara-saudara, terutama sekali mengenai pribadi Saya dan wakil saya.

Sudah hampir satu tahun ini, Saya dan Wakil saya, Iwan Budi Santoso memimpin UKM Satmenwa UGM. Sudah banyak hal yang Kami lalui dan Kami alami, hal-hal itu kiranya bertujuan untuk menempa diri Kami agar lebih baik.

Karena sesungguhnya, kepala semut lebih berat daripada ekor gadjah. Walaupun UKM Satmenwa UGM hanya organisasi kemahasiswaaan, akantetapi untuk menjadi pemimpinnya memerlukan tenaga, pikiran dan perjuangan yang sangat banyak.

Dari pengalaman-pengalaman yang sudah Kami alami tersebut, memantapkan diri Kami untuk selalu mengamalkan ajaran Bung Karno “The Service of Fredoom is Deathleas is service”, bahwa pengabdian terhadap perjuangan kemerdekaan, pengabdian terhadap nusa dan bangsa dan pengabdian terhadap almamater tidak mengenal batas akhir.

Badan Kami bisa hancur, badan Kami bisa dicaci maki, badan Kami bisa dihina, badan Kami bisa ditembak mati, badan Kami bisa dibuang ke tanah pengasingan yang jauh dari tempat kelahirannya. Tetapi Kami punya service of freedom yang tidak bisa ditembak mati, tidak bisa dikerangkeng, tidak bisa dibuang di tempat pengasingani.
Dimanapun dan kapanpun, pengabdian terhadap almamater harus dilaksanakan, itulah yang selalu Kami tanamkan.

Selain manipol service of freedom tadi, kami juga selalu menanamkan pada jiwa kami untuk selalu memberikan sebanyak-banyaknya, bukan meminta sebanyak-banyaknya.

“Terima kasih Satmenwa UGM atas segala hal yang telah engkau berikan, jika pemberian-pemberianmu itu dianggap sebagai hutang, sekaya Bill Gatespun saya tidak sanggup melunasinya, karena begitu banyak pemberian yang engkau berikan”. Itulah yang saya tanamkan kepada seluruh staf dan anggota Satmenwa UGM.

Tetapi akhirnya segala sesuatu adalah di tangannya Yang Maha Esa. Apakah Tuhan memberi saya dedicate my self, apakah service yang Kami lakukan sudah mendapat pahala dari Yang Maha Esa, itu adalah Tuhan yang punya urusan. Karena itu maka saya terus, terus, terus dan terus selalu memohon kepada Allah S.W.T., agar Kami diberi keikhlasan dalam menjalankan service of freedom ini.

Tuhan yang menentukan. De mens wikt, God beslist; manusia bisa berkehendak, macam-macam Tuhan yang menentukan. Demikianpun saya selalu bersandarkan kepada keputusan Tuhan itu.

Inilah Saudara-saudara, yang hendak saya sampaikan dalam Musyawarah kerja ini. Semoga setiap langkah kita diridhoiNya, dan UKM Satmenwa ini bisa lebih baik, lebih baik dan lebih baik lagi.

Ginong Pratidino, Ginong Pratidino, Ginong Pratidino, Untuk Menwa UGM Jaya Selamanya.

2 Komentar (+add yours?)

  1. Nusa
    Des 01, 2011 @ 21:45:10

    Tetap dedikasikan diri tanpa batas, Bung!
    InsyaAllah… campur tangan Tuhan Yang Maha Segala-galanya akan dimulai setelah usaha terbesar kita tunaikan..

    Balas

Tinggalkan komentar