Anakku sing pembayun: Sekar Ameerah Asmarani…

Anakku sing pembayun: Sekar Ameerah Asmarani…

Tepat hari ini usiamu genap satu tahun Nak..

Tak henti hentinya Bapak selalu berdoa untuk kebahagianmu…

Anakku, ada beberapa nasehat yang ingin Bapak sampaikan kepadamu:

Anakku, ketika kelak kau sudah besar…

Ketika engkau ingin melompat, lompatlah setinggi-tingginya Nak..

Ketika kau ingin berlari, larilah sekencang-kencangnya Nak…

Apapun yang kau inginkan Nak, kejarlah! Capailah!

Namun Nak, saat kau sedang berlari jangan sampai larimu membuat orang lain jatuh…

Jangan sampai lompatanmu itu menginjak kepala orang lain Nak…

Libatkanlah selalu Allah dalam setiap lari dan lompatanmu Nak…

Anakku sing Bapak tresnani…

Saat kau sudah berada di lompatan tertinggimu…

Saat kau sudah bisa berlari lebih kencang dari yang kau inginkan…

Jangan pernah kau lupa bahwa kau adalah hambaNya Allah Nak…

Jangan lupakan bahwa kau lahir dari Rahim seorang Ibu Nak…

Teruslah jadi pribadi yang salehah Nak..

Pribadi yang beriman dan bertakwa…

Pribadi yang selalu Migunani tumraping liyan…

Peluk dan Cium dari Bapak untukmu selalu Nak..

#Mei 2021
#Syawal 1442

Bisik setan kepada manusia dalam solatnya…

“Beribadahlah dengan khusyuk, jangan memikirkan apapun!!!
Harta tahta dan urusan duniamu aman, aku jaga…
Istana kekuasaanmu masih megah, berkilau intan permata…
Perintahmu pun akan semakin kuat dan menjadi Sabda…
Musuh-musuhmu satu persatu akan mati, tak ada yang berani menentangmu…
Ssssttt!!!
Pusatkan pikiran dan hatimu….

Berdoalah agar kau terus berkuasa, tanpa batas…”
Bisik setan kepada manusia dalam solatnya…

Untuk Siapa?

 

Aku takut sendiri, Akupun takut bersamamu…

 

Aku takut sendiri….

Ketika dilanda sepi, nafsuku seakan meninggi…

Merasa tak diawasi…

Goda datang silih berganti….

Iman pergi dari sanubari…

Takwa pipih seperti kulit ari…..

 

Aku juga takut bersamamu…

Saat kumpul dengan manusia, solatku jadi khusuk….

Ucapanku lebih sopan….

Kelakuanku tak lagi binal….

Rasanya aku menjadi manusia paling beriman…

Pendek kata, sandiwara…

 

Lantas untuk siapa amalku?

Rasanya…

Amalku hanya untuk manusia…

Amalku bukan mengharap ridho Tuhan Yang Esa….

 

Inna solati wanusuki wamahyaya wammati lillahirobbil alamin.

Bukankah seharusnya solatku, ibadahku dan hidupku hanya untuk Allah?

………………………….

Belum tibakah saatnya mengkoreksi diri?

Bercermin sebelum dihisabnya?

 

 

Mencapai kesejahteraan sosial

sanger

Tercapainya kesejahteraan social adalah cita-cita kita…
Kita tidak boleh menjadi pribadi yang hanya memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain….
Komitmen dan tekad untuk mencapai cita-cita kesejahteraan social harus kita tanamkan dalam-dalam….
Kesejahteraan social bagi seluruh rakyat yang sedang kita perjuangkan adalah kewajiban besar dari hanya sekedar memikirkan diri sendiri dan golongan….
Kewajiban untuk mencapai kesejahteraan social adalah kewajiban kita semua….
Kewajiban atas tercapainya kesejahteraan social tidak hanya dibebankan kepada orang kaya saja,,,
Tidak mungkin saya katakana ; “hai orang kaya, tolong bantulah rakyat yang miskin itu”…
Akan tetapi saya akan mengatakan “seluruh rakyat; harus tplong menolong.. baik rakyat yang miskin maupun rakyat yang kaya…”
Semua rakyat harus mempunyai pandangan bahwa “selalu ada orang lain yang keadaanya lebih buruk daripada keadaanku, dan aku ingin menolongnya… aku ingin menolongnya karena dia saudaraku”..
Sekali lagi saya katakan, kewajiban untuk mewujudkan kesejahteraan social adalah kewajiban kita semua….
Jika ada yang bertanya kepadaku; “Apakah saya harus berkorban banyak untuk tercapainya kesejahteraan social??”
Maka saya jawab.. “ya, pengorbanan untuk mencapai kesejahteraan social tidak mengenal batas… ketika kamu telah berkorban banyak untuk tercapainya kesejahteraan social, maka kamu boleh menengadahkan kepalamu tinggi-tinggi dan kamu adalah sebaik-baik manusia, manusia yang bermanfaat bagi orang lain…”
Keyakinan kita untuk tercapainya kesejahteraan social harus tidak tergoyahkan,,,
Tekad kita pun harus luar biasa besarnya….
Ketika keyakinan dan tekad telah bertemu secara dahsyat…
Maka kesejahteraan social akan segera kita capai…
Insya Allah kesejahteraan social akan segera kita capai…

5 Safar 1438H

Tapi tanah air kita Mak? TANAHNYA KITA SEWA, AIRNYA KITA BELI….

Mak…. katanya Indonesia sudah merdeka ya Mak??

Banyak yang berkata Penjajahpun sudah pergi dari tanah air Indonesia Mak??

dalam buku sejarah juga berkata: 71 tahun yang lalu Bung Karno menyatakan bahwa tanah air Indonesia telah merdeka Mak??

Katanya, di Indonesia sudah tidak ada masyarakat yang diekploitasi atau ditindas mak??

Katanya, masyarakat Indonesia tiap-tiap manusianya merasa bahagia Mak??

Katanya, di Indonesia tiada lagi seorang Ibu menangis karena tidak bisa memberi air susu kepada anaknya Mak??

Katanya, Indonesia tiap-tiap masyarakatnya berkesempatan untuk bisa menjadi cerdas Mak??

Katanya, Indonesia adalah negara dimana masyarakatnya benar-benar terdiri dari ratusan juta insan al kamil yang hidup dengan bahagia dibawah kolong langit buatan Allah subhanahuwataala Mak??

Iya Mak… katanya memang tanah air Indonesia sudah merdeka..

Tapi tanah air kita Mak?
TANAHNYA KITA SEWA, AIRNYA KITA BELI….

#AnakBajangTidurDiPangkuanMaknya…

SUDAH MENJADI LAKI-LAKI YANG BAIK (?)

Pagi yang cerah itu, 25 Oktober 2012 aku pulang ke kampung halamanku Penanggulan. Kepulanganku tersebut untuk merayakan Hari Raya Idhul Adha 1433 H bersama keluarga. Ya, sudah 4 kali berturut-turut aku tidak merayakan Idhul Adha di Penanggulan.

Sesampai di rumah, Bapak Ibu Adek langsung menyambutku dengan kasih dan senyumannya. Seperti biasa, kami bercanda dan saling bercerita tentang kabar terlebih dahulu di depan rumah mungil kami. Setelah beberapa saat kami bercanda dan melepas rindu, tiba-tiba ada seorang datang ke rumah kami. Tamu tersebut berniat mengantarkan undangan pernikahan yang tertuju padaku.

Begitu kagetnya aku. Dalam hati bertanya, siapa yang menjadi penganten dalam pernikahan tersebut? Tentunya orang yang aku kenal dengan baik.
Lainnya

Diamnya Dewabrata…..

Sambil mengangkat wayang kulit yang umurnya mungkin sudah lima dasawarsa, Romo Pawoko memulai bercerita tentang kisah Dewabrata…

“….Kalau yang badannya tegap, gagah dan perkasa ini, namanya Dewabrata ngger…” Suara lirih Romo Pawoko memulai cerita …
”Dikepalanya memakai mahkota anak raja, busananya mencerminkan keluarga diraja, dan di punggungnya ada keris panjang melambangkan bahwa ia adalah Ksatria”….
“Penduduk Jonggring Saloka pun begitu hormat padanya ngger, karena sumpahnya yang melegenda itu ia dijuluki Bhisma Mahawira”…. lanjut Romo dengan suaranya yang semakin terdengar….
…..
Jujur, aku tak begitu memahami apa yang disampaikan oleh Romo Pawoko, karena memang ketika itu aku sangat awam dengan cerita-cerita di Marcapada…
…..

“…Tapi ngger, Wanita-wanita di Hastina, Ibu-ibu yang pernah melahirkan putri, Menggugat Dewabrata karena sikapnya….”lanjut Romo…
“Semua yang mengetahui cerita Goro Goro di Bangsal Hastina pasti marah kepada Dewabrata Ngger”..
“diamnya ngger… Diamnya yang menimbulkan petaka”.. Suara Romo menjadi lantang sehingga mengagetkanku…

Aku yg tadinya tidak terlalu berhasrat mendengarkan cerita Romo, tiba-tiba menjadi penasaran akan kisah Dewabrata…. kenapa Dewabrata digugat oleh wanita-wanita hastina?

“..ketika Drupadi ditelanjangi Dursusana, Dewabrata diam ngger….”
“.. Ketika Sengkuni memperdaya Pandu Putra, Dewabrata terdiam….”
“saat Dharma diinjak injak tengkuknya oleh angkara murka 💢 di bangsal hastina, Dewabrata pun terdiam..” terdengar Suara romo bergetar….

“Padahal Dewabrata mempunyai kewenangan untuk mencegahnya ngger..” ….
“… Padahal Dewabrata adalah Ksatria Mandraguna, Dewabrata… Oh Dewabrata…kenapa kau terdiam??” Suara Romo Pawoko menjadi menggelegar…

“… Andai Dewabrata tidak diam dan bertindak mencegah perbuatan dosa kurawa: kakang Samiaji, Brotoseno, permadi, Pinten dan tangsen tidak akan mengasingkan diri ngger…”
“…seandainya Dewabrata mencegah Suyudana dan adik-adkiknya, mungkin kurusetra tidak banjir darah ngger”

“… Ya, tapi itu sudah terjadi ngger, sudah kehendakNya berkenan demikian…. “

“…Semoga Gusti Kang Akarya jagad selalu memberikan kesabaran. Kessalehan dan kesarehan kepada kita semua ngger”…

……..
Aku yang baru tiga kali sowan bekti mencoba meresapi apa yg diceritakan oleh Romo, walaupun jujur cipta dan karsa ini belum bisa memahami apa disampaikan oleh Romo …ya, cerita yg disampaikan dengan berapi api itu pasti ada makna yg sangat dalam… tapi biarlah nanti waktu yang menjawabnya….

Kemandungan Ler, 15 Dulkaidah 1433H

Previous Older Entries