SURAT YANG TAK PERNAH DIBALAS

Bagaimana perasaan seorang Adik ketika surat yang ia tulis dan berisi permohonan tidak pernah ditanggapi secara “serius” oleh kakak-kakaknya??. Padahal, sebenarnya kakak-kakaknya mampu membantunya..
Ya, pasti akan sangat SAKIT.
Surat yang saya kirimkan lebih dari 20 Orang, akantetapi tidak ada tanggapan…
Ketika itu uang hanya tinggal Rp. 163.000 (Februari 2011), padahal harus menyekolahkan adik-adiknya yang jumlahnya mencapai Rp.9juta…
Kemanakah Engkau wahai orang yang PERNAH DIBESARKAN OLEH ALMAMATERMU???..

Berikut adalah surat tersebut…
“Yogyakarta, 7 Februari 2011
Yth. *******
di Tempat
Selamat Siang….

Izin Mas, perkenalkan Saya Muhammad Khibran. Komandan Satuan Menwa UGM Periode 2011.

Bagaimana kabar Mas **** dan keluarga?. Semoga kabar baik Mas dan keluarga di *****. Serta diberi kesehatan dan keselamatan di manapun berada oleh Tuhan YME. Amin. Puji Syukur mas… Keluarga Satmenwa UGM di Yogyakarta, baik Yudha 32, 33 dan Calon Anggota Yudha 34 juga diberi kesehatan.

Mas, Dengan surat ini saya lampirkan Profil Singkat Organisasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa Satuan Resimen Mahasiswa Universitas Gadjah Mada dan Laporan Keuangan Bulanan. Semoga profil singkat yang saya kirimkan tersebut, dapat menggambarkan kondisi umum Satmenwa UGM pada masa sekarang ini.

Kami harapkan setelah mas **** membaca profil singkat organisasi tersebut, Mas dapat memberikan nasehat dan petuah kepada adik-adik Mas, agar setidaknya kami bisa meneladani tindakan, ucapan dan pikiran Mas ***** ketika dulu sedang menjalankan tugas di Menwa UGM. Kami harapkan mas..

Mas, Kami adik-adik Mas, meminta maaf apabila kami belum bisa membuat bangga Menwa UGM dan Kakak-kakak Alumni terhadap kami, sekali lagi mohon maaf Mas… Akantetapi, kami selalu berusaha semaksimal mungkin Mas, untuk mencapai cita-cita tersebut, kami selalu berusaha memberikan sebanyak-banyaknya agar Menwa Universitas Gadjah Mada Jaya Selamanya…

Demikian surat singkat ini saya kirimkan ke Mas *****. Semoga hubungan keluarga Menwa UGM ini dapat berjalan hingga hari akhir. Dan semoga pula, kita dapat mengamalkan nasehat Presiden Pertama Indonesia “the service of freedom is a deathless service”, bahwa pengabdian terhadap bangsa dan negara tidak mengenal batas akhir. Serta maafkanlah adikmu ini mas, apabila dalam kata-kata dan tindakan dalam surat ini kurang sesuai.

Hormat Saya,
Muhammad Khibran”

3 Komentar (+add yours?)

  1. khibran
    Mar 12, 2012 @ 10:48:34

    Latar belakang inilah yang membuat saya menulis tulisan berjudul seandainya saya seorang alumni (https://khibran.wordpress.com/2011/03/14/als-ik-eens-alumnus-was/)..
    Sungguh bangga sekali hati ini, Walaupun aku sekarang bukan Duta Besar dan orang hebat lain, tapi aku mampu memberikan kontribusi untuk Almamaterku…

    Alhamdulillah, saat aku tinggalkan keuangan Almamaterku menjadi Rp. 29.000.000 (dua puluh sembilan juta)…
    Terima Kasih Ya Allah…

    Balas

  2. shintadewi
    Jan 01, 2013 @ 12:09:10

    keren sekali mas Khibran, mohon ijin meniru yang baik2.. 🙂

    Balas

  3. Dwi wiji L
    Mar 05, 2016 @ 08:52:14

    Salut sama khibran.. semiga muncul khibran2 selanjutnya ya..

    Balas

Tinggalkan komentar